Rabu, 18 Mei 2011

Bahaya Hair Extention Bisa Menyebabkan Kebotakan


Teknologi sambung rambut (hair extention) bak sentuhan ajaib yang bisa mengubah tampilan seseorang dalam sekejap. Dalam hitungan jam, Anda bisa mengubah rambut bob simetris menjadi panjang terurai berkat hair extention. Tak heran jika hair extention banyak dicari kaum wanita, khususnya yang senang bereksperimen dengan pelbagai gaya rambut.

Namun, belakangan ini sejumlah pakar rambut justru menyatakan bahwa hair extention berbahaya. Di Inggris bahkan muncul ide pelarangan hair extention setelah menjamurnya salon yang menawarkan jasa sambung rambut dengan harga murah tanpa diiringi dengan kualitas.

The Trichological Society, sebuah kelompok pakar rambut, menyatakan, penyambungan rambut yang dikerjakan secara sembarangan bisa menyebabkan kebotakan di tempat tertentu serta apolecia (kerontokan rambut dalam jumlah besar dan mengarah pada kebotakan).

"Orang yang melakukan hair extention berharap penampilannya menjadi makin cantik, tetapi yang sering terjadi sebaliknya. Memakai rambut yang disambung dengan lem dalam waktu lama bisa merusak rambut secara permanen," kata Barry Stevens, pakar rambut.
Laporan yang dipublikasikan dalam The British Journal of Dermatology juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai efek samping dari hair extention. Para peneliti di Amerika Serikat dan Italia juga menyatakan, masalah yang ditimbulkan oleh teknologi sambung rambut banyak dialami konsumen hair extention.

Setelah bertahun-tahun meneliti ribuan kulit kepala dan rambut wanita, Barry Stevens dan koleganya berpendapat, penyambungan rambut yang biasanya menggunakan lem, dijahit, atau disambung dengan cincin metal harus dilarang.

"Hair extention menarik setiap helai rambut. Selain berat, rambut yang disambung juga tidak menyerap air dan bisa menjadi rontok dengan cepat," katanya. Ia juga menyebutkan, karena sedang menjadi tren, banyak salon yang menawarkan rambut sambungan dengan harga murah. Padahal, kualitas rambut juga menentukan kesehatan rambut dan kulit kepala.

"Rambut yang murah sering kali tersangkut di sisir atau kusut. Akibatnya, kita harus memaksanya dan menyebabkan rambut rontok," ujarnya.

Ide pelarangan sambung rambut mendapat tentangan dari para hairdresser. Shola Rose, salah seorang penata rambut senior di London, Inggris, mengatakan, orang yang melakukan hair extention seharusnya melakukan perawatan rutin. 

"Konsumen kami selalu diingatkan untuk melepas rambut dan mencucinya secara berkala sehingga terhindar dari masalah rambut," katanya. Namun, ia juga mengakui banyak salon yang tidak melakukan prosedur penyambungan dengan benar.

Walau Hair extention kini sudah dikenal dan banyak digandrungi kaum wanita tapi apakah para wanita itu sudah tau dengan pasti tentang arti serta manfaat dari Hair extention itu sendiri, dan dari mana asalnya ?

Sebenarnya Hair extention atau penyambungan rambut menjadi pilihan banyak orang untuk memanjangkan rambut pendek secara instan. Tetapi, tahukah Anda dari mana rambut yang dipakai untuk menyambung itu berasal?

Hair extention berasal dari rambut orang mati. Begitu isu yang beredar dari mulut ke mulut. Ada pula yang menyebutkan rambut yang dipakai adalah rambut kuda. Semua dugaan tersebut ternyata salah. Faktanya, ribuan orang dari penjuru dunia setiap hari memotong rambutnya lalu menjualnya kepada industri rambut.

Rambut yang sering dipakai untuk menyambung rambut berkualitas terbaik berasal dari Asia dan negara-negara Eropa Timur. Wanita-wanita di negara yang kebanyakan masih miskin tersebut menjual rambut mereka demi menghidupi keluarganya. Tapi rambut yang dipilih tidak boleh sembarangan.

Pabrik rambut biasanya menetapkan aturan yang ketat kepada pemilik rambut. Misalnya tidak boleh terkena polusi. Bahkan, beberapa pabrik rambut menyediakan makanan khusus kepada pemilik rambut agar rambutnya tumbuh sehat sesuai standar. Ketika rambut sudah tumbuh dan panjang, wanita-wanita itu akan datang ke pabrik untuk mencukur habis rambutnya. Setelah itu mereka menerima bayaran cukup tinggi, pulang ke rumah, dan memulai lagi prosesnya dari awal.

Sepertinya kejam ya? Tapi tak ada pilihan lagi bagi wanita-wanita itu. Memelihara rambut panjang lalu menjualnya jadi cara paling mudah untuk mendapatkan uang dan menghidupi seluruh keluarga.

Pabrik rambut juga mendapatkan rambut secara 'cuma-cuma' dari kuil-kuil di India. Pada tahun 2006, harian the Daily Mail, Inggris, melaporkan ada sebuah kuil Hindu di perbukitan Tirupati, India, yang menjadi kaya karena menjual rambut manusia.

Menurut harian tersebut, setiap hari 4.000 wanita datang ke kuil itu untuk melakukan ritual agama yang disebut tonsuring. Dalam ritual ini mereka mencukur habis rambutnya sebagai bentuk pengorbanan kepada Dewa Wisnu. Mereka percaya tindakan ini merupakan simbol niat mereka untuk meninggalkan sifat membanggakan diri dan kesombongan. Menggunduli rambut juga menjadi bentuk syukur dan permohonan kepada Tuhan akan kesehatan dan kebahagiaan di masa depan.

Setelah upacara tonsuring, rambut-rambut tersebut kemudian dikumpulkan, disortir menjadi beberapa bagian berdasarkan panjangnya, lalu dikirim ke negara-negara Barat untuk dijual sebagai wig dan penyambung rambut.

Rambut Asli Lebih Baik

Sofyana, hair technician dari Tony & Guy Salon, Plaza Senayan, Jakarta, membenarkan bahwa hair extention sebaiknya memang menggunakan rambut asli yang bagus. "Rambut sintetis tidak bisa di-blow, catok, atau di-colour," katanya ketika dihubungi Kompas.com.

Menurut Nana, panggilan Sofyana, rambut yang biasa dipakai untuk hair extention terdiri dari beberapa merek yang bahan bakunya berasal dari India. "Tapi ada juga salon yang membuat sendiri rambutnya," kata pria yang sehari-harinya bertugas mengeriting, mewarnai, hingga menyambung rambut ini.

Biasanya rambut yang dipakai untuk menyambung rambut tersedia dalam rambut lurus. "Kalau ingin ikal harus rajin-rajin nge-blow, sebab biarpun dikeriting permanen tetap enggak ada volumenya," ujar Nana.

Mengenai perawatan, menurut Nana, tidak sulit. "Sebenarnya sama saja dengan rambut asli, hanya saja setelah keramas harus disisir dengan rapi agar tidak saling melilit. Selain itu jangan sering-sering keramas pakai air hangat karena bisa membuat lem cepat hilang," paparnya.

Meski demikian, imbuh Nana, setiap tiga bulan rambut yang disambung harus diservis ulang. "Karena rambut telah tumbuh, lemnya jadi turun. Padahal, hair extention idealnya 1cm dari kulit kepala. Karena itu lemnya harus dilepas dulu, baru rambut dinaikkan lagi," tandasnya.(km2).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar